Terletak di Pulau Jawa dan memiliki ketinggian 3.625 mdpl, Gunung Lawu mungkin merupakan salah satu gunung di Indonesia yang memiliki pesona sangat menawan. Berada di perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, tepatnya di antara 3 kabupaten, yaitu kabupaten Karanganyar, kabupaten Ngawi, dan kabupaten Magetan.
Gunung Lawu sangat terkenal di kalangan pendaki sebagai gunung dengan jalur pendakian indah nan menantang. Untuk mencapai puncak gunung purba tertua di pulau Jawa ini terdapat dua gerbang, yakni melalui jalur Cemoro Sewu dan Cemoro Kandang.
Cemoro Sewu terkenal lebih garang, namun membuat pendaki lebih cepat sampai ke puncak. Sedangakan jalur Cemoro Kandang cocok menjadi pilihan untuk melakukan pendakian yang lebih santai. Buat pemula juga lebih cocok lewat jalur Cemoro Kandang. Selain itu di jalur Cemoro Sewu juga terdapat banyak sendang (mata air), salah satunya sendang Derajat yang bisa kita gunakan untuk mengisi perbekalan air
Di kawasan Gunung Lawu juga terdapat berbagai macam destinasi wisata alam, seperti candi Cemoro Sewu, Tawangmangu, Telaga Sarangan, Kompleks Candi peninggalan zaman Kerajaan Majapahit (Candi Sukuh dan Candi Cetho), perkebunan teh yang sangat luas, taman Balekambang, Perbukitan Sekipan, komplek pemakaman Astana Giriloyu dan Astana Mangadheg, di antara komplek pemakaman tersebut terdapat komplek pemakaman keluarga Presiden RI Ke-2, Suharto yang bernama Astana Giribangun.
Warung Tertinggi di Indonesia
Di Gunung Lawu terdapat warung yang sangat terkenal sebagai warung tertinggi di Indonesia, yaitu Warung Mbok Yem, biasanya pendaki bermalam di sini karena warungnya cukup luas, dan bisa menampung banyak pendaki sebelum ke puncak. Sambil menikmati minuman hangat, kita pun dapat melihat indahnya pemandangan di sekitar gunung. Menjelang sore hari, kabut dari puncak gunung mulai turun. Sehingga menambah suasana sejuk dan dingin, membuat kita semakin larut dalam suasana alam yang rindang.
Di Gunung Lawu terdapat warung yang sangat terkenal sebagai warung tertinggi di Indonesia, yaitu Warung Mbok Yem, biasanya pendaki bermalam di sini karena warungnya cukup luas, dan bisa menampung banyak pendaki sebelum ke puncak. Sambil menikmati minuman hangat, kita pun dapat melihat indahnya pemandangan di sekitar gunung. Menjelang sore hari, kabut dari puncak gunung mulai turun. Sehingga menambah suasana sejuk dan dingin, membuat kita semakin larut dalam suasana alam yang rindang.
Tak cukup hanya menikmati pemandangannya saja, di dekat warung Mbok Yem juga terdapat sebuah bangunan unik, yaitu rumah botol, rumah yang dibangun dari botol-botol bekas yang ditinggalkan para pendaki. Di tempat ini, kita bisa mengabadikan moment tersebut dengan berfoto.
Pastinya yang harus kita ingat dan perhatikan untuk selalu menjaga kebersihan di atas Gunung Lawu. Setelah selesai kamping selalu kumpulkan sampah-sampah yang kita bawa hingga turun ke lereng gunung nanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar